Sabtu, 19 April 2014

Yesus Anak Tunggal Allah ??


Keluaran 4:22 dikatakan bahwa Israel adalah anak sulung Allah, dan dalam Yeremia 31:9 dikatakan bahwa Efraim adalah anak sulung Allah. Jadi, bagaimana mungkin Yesus disebut sebagai anak tunggal Allah? Lebih jauh, kata "tunggal" juga terdapat dalam Ibrani 11:17 yang mengacu kepada Ishak. Sementara itu, Alkitab sendiri menjelaskan bahwa kakak Ishak, Ismael, hidup lebih lama daripada ayahnya (Kejadian 25:9). Dengan demikian, Ishak tidak pernah secara tegas mengatakan dirinya sebagai anak tunggal Abraham. Sadar akan kejanggalan ini, sarjana Kristen tidak menafsirkan kata tersebut secara harfiah. Namun, mengapa hal itu tidak mereka terapkan juga pada Yohanes 3:16? Sekali lagi, sikap mendua ini membuktikan bahwa Yohanes 3:16 

"1. Ketika manusria itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, 2. maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik¬-cantik, lalu mereka mengambil istri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. 3. Berfirmanlah Tuhan: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja. " 4. Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purba kala, orang-orang yang kenamaan. (Kejadian, 6: 1 - 4). 

"9. Dengan menangis mereka akan datang, dengan hiburan aku akan membawa mereka; Aku akan memimpin mereka ke sungai-sungai, di jalan yang rata, dlmana mereka tidak akan tersandung; sebab Aku telah menjadi bapa Israel, Efraim adalah anak sulung-Ku. (Yeremia, 31: 9). 

"14. Semua orang, yang dipimpin oleh Roh Allah, adalah anak Allah. (Surat Paulus Kepada Jemaat di Roma, 8: 14). 
1. “Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anakku, anakKu yang sulung” (Keluaran 4:22). 
2. “Kamulah anak-anak TUHAN, Allahmu” (Ulangan 14:1). 
3. “Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediamanNya yang kudus” (Mazmur 68:6). 
4. “Dialah yang akan mendirikan rumah bagi namaKu dan dialah yang akan menjadi anakKu dan Aku akan menjadi bapaNya; Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya atas Israel sampai selama-lamanya”. (II Samuel 7:13,14). 
5. “Aku telah memilih dia menjadi anakKu dan Aku akan menjadi bapanya” (I Tawarikh 28:6 dan 22:10). 
6. “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.” (Matius 5:19). 
7. “Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.” (Matius 5:45). 
8. “Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapa, yaitu Dia yang di sorga.” (Matius 23:9). 
9. “Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari padaNya” (I Yohanes 5:1). 
10. “Anak Enos, anak Set, anak Adam, anak Allah.” (Lukas 3:38). 
11. “Kita ini dari keturunan Allah juga” (Kisah Rasul-Rasul 17:28). 
12. “Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah” (Roma 8:14). 
13. “Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah” (Roma 8:14) 
14. “Dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai berai” (Yohanes 11:52) 
15. “Sebab semua orang yang dipilihNya dari semula, mereka juga ditentukannya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran AnakNya, supaya ia, Anaknya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara” (Roma 8:29) 
16. “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?” (I Korintus 3:16) 
17. “Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anakKu laki-laki dan anak-anakKu perempuan” (II Korintus 6:18) 
18. “Anak-anak Allah yang hidup” (Hosea 1:10) 
19. “Aku telah menjadi bapa Israel, Efrain adalah anak sulungKu” (Yeremia 31:9)


Karena itu jelas bahwa “Anak Allah” yang tersebut dalam Alkitab itu, tidak berarti anak Allah yang sebenarnya melainkan maksudnya ialah kekasih Allah, atau mereka yang taat kepada perintah-perintah Tuhan. 
Dalam bahasa Ibrani kata “Bapa” itu dipakai buat Tuhan, sedangkan kata “anak” dipakai buat mereka yang dihormati, seperti para Nabi, para Rasul. Coba buka di “Matius” pasal 5 ayat 9 di sini disebutkan : “Berbahagialah segala orang yang mendamaikan karena mereka itu akan disebut anak Allah”. 

Jelas, siapa saja mendamaikan manusia akan disebut atau akan menjabat “Anak Allah”, kalau begitu anak Allah itu ratusan, ribuan, malah mungkin jutaan orang, jadi bukan Yesus saja.

1 komentar:

  1. Allah adalah dzat yg menghidupkan. Perhatikan ini : bayi lapar setelah minum susu jadi kenyang mk dzat yg mengenyangkan bayi adalah susu. Allah mencipta adam dr debu tanah mk ditiupkan ruhNya menjadi hidup mk dzat yg menghidupkan adalah ruh jadi allah adalah Ruh. Kesimpulannya : jk allah adalah Ruh dpt dipastikan AnakNya pasti Ruh, jk demikian siapakah yg dpt mengklim mereka anak allah ?
    jk kita menyembah batu yg adalah dzat mati dpt dipastikan ia gk bisa punya anak, ttp jika allah tsb adalah dzat yg hidup adalah benar bw Dia Anak Tunggal Allah. Jadi apanya yg dirugikan bg manusia ini kalo allah punya anak bahkan sebaliknya krn sangat mulia
    sekali dg adanya anak tsb maka allah mewajibkan kita untuk menyembah AnakNya. Jd kebenaran firman allah harus bernuansa ruh.

    BalasHapus